Jakarta, Makan dalam posisi duduk tentunya lebih nyaman dibanding berdiri, karena tidak harus memegangi piring dan yang jelas kakinya tidak terasa pegal. Namun dalam kondisi tertentu, makan dalam posisi berdiri lebih menguntungkan bagi kesehatan.
Secara umum, makan dalam posisi berdiri banyak dihindari karena terkesan tidak sopan jika di tempat tersebut sudah tersedia meja makan. Makan dalam posisi berdiri hanya lazim dilakukan dalam acara resepsi pernikahan, yang biasanya tidak menyediakan meja makan untuk tamu undangan.
Selain terkesan tidak sopan, makan dalam posisi duduk memang lebih banyak keuntungannya jika dilihat dari aspek kesehatan. Salah satunya adalah mencegah refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan yang bisa menyebabkan sensasi nyeri di dada.
Pada penderita darah rendah, makan sambil duduk juga bisa mencegah orthostatic hipotension atau penurunan tekanan darah saat perut sedang mencerna makanan. Ketika sedang makan dalam porsi besar, aliran darah terkonsentrasi di organ pencernaan sehingga kepala jadi mudah pusing.
Meski demikian, makan sambil berdiri bisa lebih menguntungkan bagi penderita gangguan metabolisme khususnya terkait gula darah dan kolesterol. Proses pengolahan kedua senyawa tersebut kadang-kadang justru lebih lancar saat makan sambil berdiri.
Saat berdiri, enzim lipase yang berfungsi memecah lemak mengalami peningkatan aktivitas sehingga tidak terjadi penupukan di otot. Lemak dalam makanan juga bisa langsung terpakai, sebab seperti dikutip dari ScienceDaily, Senin (22/8/2011), berdiri selama 60 menit dapat membakar 60 kalori.
Sama halnya dengan lemak, gula darah juga lebih banyak terpakai ketika seseorang makan dalam posisi berdiri. Makin banyak kandungan gula dalam makanan yang langsung terbakar menjadi energi, maka kadarnya dalam darah menurun sehingga risiko diabetes juga menjadi lebih rendah.
Dari aspek kesehatan, makan sambil duduk maupun berdiri punya kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga tidak ada salah satu yang lebih dianjurkan. Kalaupun lebih dianjurkan untuk duduk, alasannya adalah kenyamanan sementara jika terpaksa harus berdiri maka tidak ada dampak negatif yang serius.
Sumber : detikhealth